Diantara Jendela

Diantara Jendela

“kepada seluruh golongan munafik yang memakai topeng kehormatan”

Kau berdiri diantara kekasih gelapmu
Kau bertajuk dalam nama nistamu
Kau berpagut hingga ruang kosong menatapmu
dan kaupun mengerang membabi buta

Diantara jendela…
Letih ku mengintai-ngintai kemana roh ku
bersembunyi
Darah mengalir…
Nanah berdesir…
Halus… mengikuti derap kegetiran asa

Melambai gontai melerai badai
Menghalau parau suara azdan bergeming di ujung surau
Allahu Akbar… Allahu Akbar…
Allahu Akbar… Allahu Akbar…

Diantara jendela
Letihku bosan mengecap yang itu-itu saja
Apa tak ada lagi derita berserakan ?
Apa mungkin anjing penjilat berhenti
menjulurkan lidah aibnya ?

Kurasa kaupun kembali menjilati kebodohan mu
Menjilati seluruh najis yang terasa asyik
untuk kau kecapi…

Pekanbaru 13-12-06

1 komentar:

Pirawa mengatakan...

Wah..keren...

Posting Komentar

Karya Terbaru



Akulah Yang Mati

Hidupku adalah hendak berlayar dengan angin dan cadik tanpa layar, serta tanpa dayung sebagai pengayuh. Terombang-ambing bukan penentu arah hingga percaya betul dengan angin dan udara yang berhembus. Lantaran iya terlalu bijak untuk memberikanku ruang agar bisa bernafas...

Pengikut

Stats Jiwa

My Popularity (by popuri.us)

Maryo dan Mobil Keluarga Ideal Terbaik Indonesia

Junjungan Minda

Berpikir dengan otak yang tak mampu menterjemahkan kalimat demi kalimat dan harus dengan hati dan pikiran...

 
BertuahPos.Com