Warkat Belantara
Label:
Hancur
Warkat Belantara
Kesunyian mencambuk diantara yang aku rasa
Hingga setetes luka yang tak ku jilati perihnya
Meronta jadi bingar pun terdengar sangar
Membakar dan menebar buaian api yang berkobar
Menepis tangis yang meleburkan hati sampai teriris
Menjadi keping - keping diantara puing yang berserakan
Gemuruh menggelegar riuh
Bumi hangus karena haus ditelan arus
Peluh bersimbah darah yang tercurah berpuluh - puluh
ribu dalam satu malam
Kupadamkan hati rakyat yang laknat
Gurat diwajah ku bekas keparat
Kurajai berkali - kali seperti
reinkarnasi yang tak mati - mati,
dan terus terlahir kembali
Duta yang berdusta pada mereka yang tak berdaya
Celaka menimpa pada durjana
Dalam neraka belantara, tak jeda hingga jera
Fatwa yang fana, jadi mereka yang tercela
Seyogyanya tinggalkan saja dunia ini, selamanya
pekanbaru, 14 juli 2004
Diposting oleh Pirawa di 21.35
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
17 komentar:
te-o-pe be-ge-te!!!!!^_^
So sweat nh.......... Pertamaxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Puisi in sepertinya mencerminkan sebuah kehancuran yang memilukan hingga menimbulkan kesunyian. bener ga sich?
Puisi yang bagus...
Ungkapan prasaan Mar? Wew... Yang sabar... Hehehehe... Masih nyimpan aja arsip 2004 nampaknya
the poem bring d reader gone..gone..gone..till they find whad the truly meaning..
GUD JOB bg maryo..:)
SEMANGAT..
mmmmmm
puisi mati??????
mati puisi???????????
berharap ada titik kehidupan dalam berawalnya kematian..
berharap kematian disaat kehidupan tidak menemukan titik kehidupan yang sebenarnya...
selalu dilema..selalu begitu..
ntah pa yang dilakukan??
ntah apa yang dicari??
tak ada pangkal dan tak ada ujung...
berharap menanti tapi tak tw apa yang dinanti...
berharap sendiri.....tapi sunyi...
smoga akar dedauanan bisa disirami embun.
smga sebuah wajah bisa dilengkapi dengan senyuman..
dilengkapi tatapan hangat..ucapan manis bukan buah bibir yang dimanis-maniskan...
jika kemantian yang ditakuti jangan berharap ada kehidupan...
puisinya bagus ya...
salam kenal kak...
Terimakasih utk semuanya.. kritik dan Saran serta cacian diharapkan dengan tujuan membangun kearah yg lebih baik...
so sweat.......
keren2...
tammbah teman ya...
celakalah mereka sang durjana penipu begajul terlaknat, semoga dilaknat selaknat-laknatnya, sampe mampus...
gitu kan kang... toss
tinggalkan dunia selamanya
siap ataupun tidak siap
kren puisinya...
siang 2 gini enak makan jambu!
sambil berkunjung ketempat kakanda, dari pada lama2 menunggu , lebih baik berkunjung dulu keblog saya
meskipun tak begitu mengerti maknyanya, tapi puisi sungguh indah, sepertinya blognya udah mulai berdebu, kapan ni di beresin lagi ;))
selamat pagi,..trima kasih singgah di blog sederhanaku ^^
puisi kemarahan sepertinya ??
nice poem...
menikmati puisi mati diruang yang berisi. salam kenal
Posting Komentar